ANTARA LIRIK & MELODI : win_loose, or draw ? (MENULIS LAGU)


Based on my experience yg masih sgt minim ini – Bagi saya, kesulitan teratas yang kerap saya alami ketika menulis lagu berlirik/vokal adalah pada tahap kompromi atau sinkronisasi antara lirik (sebagai ‘kata-kata' : bahasa dan/atau sastra) dan bebunyian musikal (sebagai tone/pitch/melodi : musik). Terlepas dari apakah yg lebih dahulu ditemukan atau muncul sebagai gagasan ( kata2 yg diberi nada-nada / nada-nada yg dikenakan kata-kata).

Dalam kaitannya antara lagu dgn apresiasi pendengar, IMVHO lirik lagu berikut nadanya adalah elemen integral, ia adalah satu kesatuan terpadu, tak bisa dipilah satu sama lain. Namun sayangnya seringkali harus terpisah secara kontekstual karena persoalan apresiasi mendengar musik. Semisal kita mendengar lagu berbahasa asing ( baik asing lokal maupun interlokal :) kita pada umumnya lebih utama mengkonsumsi/menyerap nada/rasanya ketimbang mengapresiasi konten liriknya. Sebaliknya, akan berbeda ketika mendengar lagu yg kita tahu bahasanya. Ada semacam hukum lokalitas & latar belakang di balik semua itu.  Bahkan pada lagu-lagu yang kita ketahui betul-betul bahasanya, kita kerap abai terhadap muatan liriknya (tema), seringnya terbuai dan terlena pada nada-nada atau alur melodinya saja :)

Atau sering juga sebaliknya.