AH TEORI

 NADA, KETUKAN, TEMPO, BIRAMA DAN RITME


Not/nada mengandung dua unsur pokok :

 1) Pitch, tinggi-rendahnya sebuah nada
 2) Durasi, berapa lama not itu berbunyi

Secara fisikawi bunyi/suara adalah suatu materi fisik inderawi yang timbul akibat adanya sesuatu yang bergetar, jadi bunyi adalah getaran. Banyaknya jumlah getaran berpengaruh langsung terhadap  pitch (tinggi rendahnya sebuah bunyi). Not/Nada musikal, sebagaimana halnya getaran, diukur berdasarkan frekuensi, dengan Hertz sebagai satuannya.  

Referensi penalaan nada (tuning) yang paling umum berdasarkan konvensi universal adalah A = 440 Hz.

Ketukan, Nilai Not, Tempo dan Birama

Masing-masing istilah tersebut sangat berbeda pengertian, tetapi sangat berkaitan erat satu sama lain atau kadangkala terlepas satu sama lain (ambigu). 

Lama waktu berbunyinya sebuah nada/not diukur dengan ketukan (selayaknya harokat pada cara mengaji). Durasi bunyi atau panjang-pendeknya sebuah not (dalam dunia musik) tidak diukur berdasarkan ukuran waktu (dengan satuan milisekon/detik dsb). Disebut ketukan, mungkin karena identik dengan bunyi 'tuk'.

1 buah ketukan adalah 1 buah gerakan utuh dan konstan, yang terdiri dari dua unsur utama yakni gerakan down dan up, gerakan bolak-balik/pulang pergi secara lengkap/berpasangan. Durasi tersebut diukur dengan satuan ketukan yang bersifat relatif, sesuai dengan tempo. Jadi intinya 1 ketuk adalah 'gerakan up dan down', terlepas dari seberapa cepat atau lambat gerakan-gerakan tersebut.    

Kalau up dan down adalah 1 ketuk, maka 'down saja' atau 'up saja' berarti bernilai setengah ketuk, begitulah seterusnya pecahan nilai not secara bilangan genap (1, 1/2, 1/4, 1/8, 1/16, 1/32, 1/64 dst). Ketukan bisa dipecah dengan sistem pecahan genap dan ganjil.

TENTANG PELATARAN FACEBOOK KITA

      
Sudah cukup kita ketahui dan rasakan bersama, bahwa kebanyakan orang masa kini kerap aktif menggunakan fasilitas jejaring sosial dalam frekuensi yang intens dan volume yang rapat. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi jaman, yang mendorong kita menjadi haus informasi, maka internet-pun sudah menjadi kebutuhan. Dengan demikian sudah tentu kita berinteraksi dengan banyak pihak/orang lain. Ada satu hal yang sangat perlu digaris bawahi, yakni masih banyak dari kita yang belum bisa memberikan apresiasi yang baik terhadap canggihnya teknologi informasi masa kini, (terutama dalam bentuk jejaring sosial) dan bahwa kita belum sepenuhnya mengerti tentang  terbukanya celah lebar untuk dapat mengeruk manfaat positif dari luasnya jejaring dunia maya, ditambah lagi dengan kurang adanya keinginan dan kesadaran yang kuat untuk menggunakannya lebih dari sekedar tempat bergaul dan bergumul,  sehingga masih banyak yang memfungsikannya hanya sebagai lapak pembuangan uneg-uneg dengan membangun wacana curhat dan informasi hati (kasus ; facebook, twitter)

Sebut saja pada situs jejaring sosial bernama Facebook misalnya. Mungkin sudah tak terhitung jumlahnya, berapa kali kita mengaksesnya dalam kurun waktu tak lebih dari satu minggu. Ada banyak hal positif yang sudah sama-sama kita rasakan dengan adanya jejaring publik yang menyertakan fitur pertemanan ini ; hikmah bertemu teman-teman lama, berdiskusi dalam sebuah grup misanya. Jejaring sosial memang tempat yang terbuka luas dan tanpa batas secara jarak, tetapi seyogyanya kita tetap menjunjung tinggi nilai, moral dan etika dalam bergaul di dalamnya (tata krama berkomunikasi). Setidaknya, kita pastikan untuk selalu memberi porsi lebih bagi otak di kepala kita, untuk senantiasa berpikir terarah, rapih dan matang, jeli dalam mengambil sikap dan bertindak, misalnya saja dalam : menulis status, berkomentar, menginterupsi, mengkritik, memberi saran, me-like, bertanya dan menjawab serta berbagai varian aktivitas Facebook lainnya, karena ini semua berhubungan dengan banyak pihak, menyangkut berbagai soal. Andai ini kurang di-insyafi, maka alih-alih mengambil manfaat positif, ber-Facebook ria malah bisa jadi mendatangkan mudharat (menuai permusuhan, like or dislike, konflik interest, berantem mindset, berebut gebetan, sinisme dsb  (bahkan bisa menjelma menjadi kabar-kabar buruk, seperti yang sudah banyak diberitakan di berbagai media) ; penipuan, penculikan dsb. Untuk itu, mari kita lebih giatkan diri lagi untuk membiasakan 'berpikir sebelum bertindak' serta bersikap lebih bijaksana, meski hanya dalam Facebook.

"TO SUPPORT EACH OTHER"

"TO SUPPORT EACH OTHER" is a BLESSING in friendship and togetherness.

We may support local musicians, at least BY PRESSING 'LIKE' button on their Facebook Musician/Band Page, and don't forget to tell the other about this kindness, 

Firstly Visit  Secondly Hear songs  and then SUPPORT

You may try this kindness e.g. at :

Thanks a lot for appreciating :-)
May God Bless Us, amin. Salam.