TENTANG PELATARAN FACEBOOK KITA

      
Sudah cukup kita ketahui dan rasakan bersama, bahwa kebanyakan orang masa kini kerap aktif menggunakan fasilitas jejaring sosial dalam frekuensi yang intens dan volume yang rapat. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi jaman, yang mendorong kita menjadi haus informasi, maka internet-pun sudah menjadi kebutuhan. Dengan demikian sudah tentu kita berinteraksi dengan banyak pihak/orang lain. Ada satu hal yang sangat perlu digaris bawahi, yakni masih banyak dari kita yang belum bisa memberikan apresiasi yang baik terhadap canggihnya teknologi informasi masa kini, (terutama dalam bentuk jejaring sosial) dan bahwa kita belum sepenuhnya mengerti tentang  terbukanya celah lebar untuk dapat mengeruk manfaat positif dari luasnya jejaring dunia maya, ditambah lagi dengan kurang adanya keinginan dan kesadaran yang kuat untuk menggunakannya lebih dari sekedar tempat bergaul dan bergumul,  sehingga masih banyak yang memfungsikannya hanya sebagai lapak pembuangan uneg-uneg dengan membangun wacana curhat dan informasi hati (kasus ; facebook, twitter)

Sebut saja pada situs jejaring sosial bernama Facebook misalnya. Mungkin sudah tak terhitung jumlahnya, berapa kali kita mengaksesnya dalam kurun waktu tak lebih dari satu minggu. Ada banyak hal positif yang sudah sama-sama kita rasakan dengan adanya jejaring publik yang menyertakan fitur pertemanan ini ; hikmah bertemu teman-teman lama, berdiskusi dalam sebuah grup misanya. Jejaring sosial memang tempat yang terbuka luas dan tanpa batas secara jarak, tetapi seyogyanya kita tetap menjunjung tinggi nilai, moral dan etika dalam bergaul di dalamnya (tata krama berkomunikasi). Setidaknya, kita pastikan untuk selalu memberi porsi lebih bagi otak di kepala kita, untuk senantiasa berpikir terarah, rapih dan matang, jeli dalam mengambil sikap dan bertindak, misalnya saja dalam : menulis status, berkomentar, menginterupsi, mengkritik, memberi saran, me-like, bertanya dan menjawab serta berbagai varian aktivitas Facebook lainnya, karena ini semua berhubungan dengan banyak pihak, menyangkut berbagai soal. Andai ini kurang di-insyafi, maka alih-alih mengambil manfaat positif, ber-Facebook ria malah bisa jadi mendatangkan mudharat (menuai permusuhan, like or dislike, konflik interest, berantem mindset, berebut gebetan, sinisme dsb  (bahkan bisa menjelma menjadi kabar-kabar buruk, seperti yang sudah banyak diberitakan di berbagai media) ; penipuan, penculikan dsb. Untuk itu, mari kita lebih giatkan diri lagi untuk membiasakan 'berpikir sebelum bertindak' serta bersikap lebih bijaksana, meski hanya dalam Facebook.
          
Di tengah derasnya informasi dan ramainya posting status di jejaring sosial Facebook, kerapkali terpikirkan oleh saya, mengenai manfaat dari apa-apa yang sama-sama kita 'share/publikasikan'. Ada yang membagikan informasi penting, pengetahuan dan ilmu, peluang-peluang, memperluas jaringan dan ada pula yang melulu membagikan keluhan, terus-terusan beruneg-uneg, memberitakan kesedihan, dan tetek bengek macam curhat dan hal-hal sepele lainnya. Ini semua karena sifat dunia maya yang memang 'teramat bebas dan luas'.  Maka sering juga kita kurang berpikir luas dan bertindak tepat, terutama dalam hal-hal yang kadang menurut kita sepele dan kecil, misalnya kurangnya kesadaran tentang 'apa manfaat' membagikan/share status bagi orang lain' yang menyimaknya.


Anggaplah internet sebagai 'hadiah cuma-cuma yang diberikan pada kita'.
Sebagai permisalan ; andai kita digepoki uang sebesar sejuta dollar oleh seseorang yang sangat baik terhadap kita, ia memberikannya tanpa prentensi apapun atau tanpa maksud dan tujuan apa-apa selain berbagi. Tanpa banyak kata, "Ini sejuta dollar untukmu, semoga bermanfaat", ucapnya. Selain harus berterimakasih, adalah wajar dan sangat manusiawi jika kita mengekspresikan keberuntungan tanpa juntrungan ini dengan raut muka penuh senyum dan nafas lega, dengan tetap menghindari 'over girang' dan 'terlalu bahagia' tentunya.

Maka urusan terpenting selanjutnya adalah 'ingin diapakan?', 'ingin dikemanai?' jutaan dollar yang baru saja tergepok depan muka kita ini. Akan ada banyak sekali kemungkinan. Salah satu kemungkinan terbesar adalah memanfaatkannya dengan 'membelanjakannya'. Betul tidak? hehe. Urusan belanja, anak kecil yang belum ingusanpun sudah banyak yang 'nggak perlu diajari' lagi.

Dalam 'keadaan banyak duit', biasanya terjadi kemelut sengit antara 'keinginan, kebutuhan dan nafsu'. Sang pemberi hadiahpun tak memberi batasan apapun terhadap kita. Ia hanya memberi, tanpa embel-embel apa-apa. Tentu segala hal adalah terserah kita. Mau apa kek, mau gimana kek, mau kemana kek, semua tergantung dari sudut, cara dan jarak pandang kita terhadap sesuatu. 

Dalam permisalan ini, satu-satunya batasan konkrit adalah nominal/angka-angka uang, itu adalah mutlak karena tak mungkin kita ber-besar pasak daripada tiang. Kalau kita seorang pemboros dan penafsu, kita mungkin akan menghabiskannya dalam sekali waktu. Kalau kita seorang medit, karun dan kikir, kita mungkin saja menimbunnya. Seorang pemurah hati dan ringan tangan mungkin akan mensedekahkannya. Bla bla bla.    

Karena yang terpenting adalah 'manfaatnya', sekali lagi 'segala hal adalah terserah kita'. Yang perlu digaris bawahi adalah 'sikap kita'. 

 

Pada satu waktu, pernah terjadi pengalaman menarik/hal unik pada salah seorang teman Facebook saya, saking jengkelnya  ia dengan 'status sampah' (menurut pandangannya) dan dengan ratusan bahkan ribuan pertemanan (add/confirm dsb) yang baginya kurang banyak mendatangkan manfaat positif, maka iapun ber- 'FACEBOOK MOTTO' : "Buat apa BERTEMAN...kalo kita ga pernah saling tegur-teguran? Buat apa kita saling kenal...kalau samasekali kita nggak saling 'Say Hello' dan akrab chatting-chattingan", ujarnya dengan lantang dalam sebuah status yang saya juga ikutan me-like-nya.


Lalu iapun kembali berkomentar, "Lebih baik membaca status sastra puisi cupu dari seorang ABG kemaren sore ketimbang harus membaca emberan status curhat orang-orang dewasa", hahaha, saya hanya bisa kembali tertawa, berharap semoga masih ada banyak orang bergairah positif dan lucu seperti dia.

Dengan berpedoman pada asas manfaat serta nilai guna, kiranya 'kehidupan dunia lain' kita di dunia maya tentunya akan menjadi baik dan lebih baik lagi. Kalu saja kebanyakan dari kita benar-benar memahami dan sadar betul akan 'kesempatan mengambil segi positif' yang ditawarkan era informasi di jaman serba canggih ini, maka sebesar itu pulalah kita akan mendapatkan 'hadiah manfaat positif' darinya.  Pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar serta pengalaman teman (yang saya kisahkan di atas) cukup menggugah kesadaran saya (untuk ikut mengambil sikap) yang coba saya tuangkan dalam isu hangat pada posting Facebook saya berikut ini: 


# diposting di Facebook (Minggu, 29 Agustus 2011) dengan tajuk  "SALAMAN YUK" #

berikut ini cuplikannya, semoga bermanfaat.



  

 SALAMAN YUK








# SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H #
# MINAL AIDIN WAL FAIZIN...MOHON MAAF LAHIR BATHIN #

Hari demi hari kita lalui bersama-sama. Segala hal terjalin hangat dalam keseharian pada pelataran Facebook yg pertemukan kita ini. Facebook memang tempat yg asyik untuk nongkrong,,ngeguyon, ngebanyol, becanda, nghujat, mengkritik, me-nyaran, saling berbagi, saling meminta, beriklan, promosi, de el el ,,,de es be,,,

Selaku insan biasa, maka disadari ataupun tidak, agaknya sudah kita insyafi bersama bahwa sangatlah mungkin di antara kita terdapat salah atau keliru di kolam pergaulan Facebook kita sehari-hari,,, khusunya pada 'status, comment, message, chit_chat, invitation, recomendation dsb' di antara kita.

Mudah2an HARI KEMENANGAN ini menjadi momentum yg baik untuk saling MEMBERI SENYUMAN bagi (dan untuk) siapa saja,,, di ruang hangat persahabatan Facebook kita bersama ini , bagi puluhan/ratusan/bahkan ribuan teman2 Facebook kita : baik yg Qt kenal/ga kenal, akrab/ga akrab, ataupun yg cuma qt add-add atau confirm-confim doank, gaol/ga'gaol, profesional/amatir, tua/muda, pria/wanita, yg rock/pop/techno/jazz/alay/etnik, yg kaya/miskin, pro atau kontra,,tokoh ataupun non-tokoh, selebriti ataupun bukan, abdi masyarakat ataupun sipil,,,terlepas dari berbagai latar belakang, selera, interest, kepercayaan, ideologi dsb. Dengan media 'virtual event' ini, mari kita saling berbagi senyum, doa, saling mengakrabkan diri dan bertegur sapa di lapak 'salam-salaman dan maaf2an online ini'. :-)

"THIS IS A NEUTRAL TIME AND KIND MOMENT"

'LET"S GIVE SMILE TO EACH OTHER' :-)


Mudah-mudahan ini bisa menambah silaturahmi dan jalinan keakraban bagi kita bersama, amin.

Setidaknya, teman2 bisa meng-copy "UCAPAN SELAMAT HARI RAYA" di bawah, dan mem-paste di halaman event ini,,,,sebagai wujud SENYUMAN dan JABAT TANGAN dalam kebersamaan kita, sekaligus sebagai tanda bahwa kita saling BERMAAFAN. "Score : Kosong sama kosong.... :-) " (Tmn2 juga dipersilakan untuk 'SELECT GUESTS TO INVITE' ataupun re-SHARE :-)

Sekali lagi,,,MOHON MAAF LAHIR BATHIN

# SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H #
# MINAL AIDIN WAL FAIZIN #
# SEMOGA HARI_HARI KITA MENJADI LEBIH BAIK #
# SUKSES BAGI KITA SEMUA,,,amin #

Sincerely,

http://www.facebook.com/SiRoyHarisChandra n tim SALAMAN YUK

Keep Rockin :-)


1 komentar:

mulyana mengatakan...

wah menarik skali bang roy coretan blog nya ,,,,,